Translate

Minggu, 10 Mei 2015

Sejarah Berdirinya Ka'bah

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadat manusia ialah Baitullah yang di Makkah yang diberkahi.” (Al-Imran, ayat 96).Ka'bah adalah bangunan suci Umat Muslimin yang terletak di kota Mekah didalam Masjidil Haram.
Ia merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat atau arah shalat bagi umat Islam diseluruh dunia. Selain itu, merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi pada saat musim haji dan umrah.
Kabah berbentuk bangunan kubus yang berukuran 12 x 10 x 15 meter.
Kabah disebut juga dengan nama Baitullah atau Baitul Atiq (rumah tua) yang dibangun dan dipugar pada masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah Nabi Ismail berada di Mekah atas perintah Allah.
Kalau kita membaca Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 37 yang berbunyi,
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman didekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
(QS. Ibrahim:37 ).kita bisa mengetahui bawah Kabah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim AS menempatkan istrinya Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut. Jadi Kabah telah ada sebelum Nabi Ibrahim AS menginjakan kakinya di Mekah.Adam adalah Nabi yang pertama kali mendirikan Ka’bah.
Pada masa Nabi Muhammad SAW berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi Rasul, bangunan ini direnovasi kembali akibat banjir yang melanda kota Mekah pada saat itu.
Sempat terjadi perselisihan antar kepala suku atau kabilah ketika hendak meletakkan kembali Hajar Aswad namun berkat hikmah Rasulullah perselisihan itu berhasil diselesaikan tanpa kekerasan, tanpa pertumpahan darah, dan tanpa ada pihak yang dirugikan.



Sejarah pembangunan Ibrahim bermula dari Kecemburuan yang memuncak dari istri Ibrahim yang bernama Sarah, Sarah cemburu gara gara Hajar bisa mengandung Calon putra Ibrahim yang akhernya diberi nama isma’il.Dikarenakan Kecemburuan Sarah sudah memuncak, maka dengan hormat sarah meminta Ibrahim menyingkirkan Hajar dari pandangan Sarah.Allah tidak tinggal diam, Allah berfirman pada ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismail ke Makkah, lalu perintah itu diikuti oleh Ibrahim.
Sesampainya di Lembah (masjid haram sekarang) dengan bekal yang sangat terbatas Nabi ibrahim meninggalkan Hajar dan putranya dilembah itu.Selang beberapa langkah, Hajar bertanya kepada ibrahim:
Wahai Ibrahim apakah Allah yang memerintahkan engkau meninggalkan kami di sini ?!
Ibrahim tidak segera menjawab, sehingga Hajar mengulangi pertanyaannya lagi.
Akhirnya Ibrahim menjawab: iya Allah SWT yang memerintahkan aku untuk meninggalkan Kalian di lembah ini.Begitu mendapatkan jawaban dari Ibrahim, Hajar seraya berkata: Kalau begitu Allah tidak akan menyia nyiakan Kami disini.
Lalu berangkatlah nabiullah Ibrahim, ketika pandangan Hajar sudah lenyap dibalik bebukitan,
Nabi ibrahim berpaling dan berdo’a:
 Ya Tuhan kami !! sesungguhnya aku telah meletakkan Sebagian dari keturunanku disuatu lembah yang gersang, di sisi rumahmu(bakal menjadi Baitullah) yang dimulyakan (muharram) ya tuhan kami agar mereka mendirikan solat. Maka jadikanlah hati manusia condong pada mereka. dan berikanlah mereka rizki dari buah buahan agar supaya mereka bersyukur.

Setelah ibrahim lenyap, hajar tinggal bersama putranya yang masih bayi,
Perlahan bekal yang dibawanya mulai habis, lalu hauslah Hajar dan haus pula Putranya,
Melihat putranya sudah menggeliat kelaparan dan kehausan Hajar menghibur diri lari ke sana dan kemari untuk mendapatkan Bantuan sampai naik ke bukit sofa lalu lari lagi kemarwah ( laksana orang sa’i sekarag) namun tiada orang yang dapat membantunya.
Walaupun puncak tawakkal Hajar sudah terpatri dihatinya ( ingat.! perkataan hajar saat ditinggal ibrahim adalah: Allah tidak akan menyia nyiakan nya) Hajar tetap berusaha mencari pertolongan karena tawakkal yang benar adalah usaha bukan pangku tangan.
Tiba tiba terdengar suara, dan hajar segera berusaha untuk mencari asal suara itu,
ternyata Malaikatlah yang Allah utus untuk membantu Hajar yang bersih hatinya,
Pasrah pada Allah akan segalanya.
Disitulah Malaikat menunjukkan air zam zam Pada Hajar, sehingga hajar bisa memberi minum anaknya yang hampir meregang maut karena kehausan.
Ibrahim tidak lupa akan Hajar dan putranya kadang ibrahim menjenguk mereka, disalah satu kunjungan inilah ibrahim berkata pada putranya (isma’il):
Wahai ism’il putraku .! Bahwasanya Allah telah memerintahkan aku untuk membangun Bait (ka’bah) di tempat ini apakah kau akan membantuku ?! Isma’il menjawab: tentu.Sehingga mulailah bapak dan anak membangun Baitullah Ka’bah. dan mereka berdo’a:
 Wahai Tuhan kami,terimalah dari kami,bahwasanya Engkau Maha Mendengar dan Maha Tau (Q.S Albaqarah:127).Ismail mulai mengangkut batu, sementara Nabi Ibrahim memasangnya. Saat hampir selesai mengerjakannya, Ibrahim as merasa ada yang kurang pada Ka’bah.

Kemudian ia memerintahkan putranya, “Pergilah engkau mencari sebuah batu lagi yang akan aku letakkan di Ka’bah sebagai penanda bagi manusia.”
Isma’il as mematuhi perintah ayahnya. Ia pergi dari satu bukit ke bukit lain untuk mencari batu yang paling baik. Ketika sedang mencari, malaikat Jibril datang pada Isma’il as dan memberinya sebuah batu yang cantik. Dengan senang hati ia menerima batu itu dan segera membawa batu itu untuk diberikan pada ayahnya. Ibrahim as pun gembira dan mencium batu itu beberapa kali.
Kemudian Ibrahim as bertanya pada putranya, “Dari mana kamu peroleh batu ini?”
Isma’il as menjawab, “Batu ini aku dapat dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu.” Ibrahim as mencium batu itu lagi dan diikuti juga oleh Isma’il as.
Begitulah, sampai saat ini banyak yang berharap bisa mencium batu yang dinamai Hajar Aswad itu.

Setelah bangunan tinggi, Ismail membawakan sebuah batu untuk pijakan bagi Nabi Ibrahim as. Batu itulah yang kemudian disebut sebagai tanda makam Ibrahim. Makam Ibrahim bukan kuburan Nabi Ibrahim AS sebagaimana banyak orang berpendapat. Makam Ibrahim merupakan bangunan kecil terletak disebelah timur Kabah. Di dalam bangunan tersebut terdapat batu yang diturunkan oleh Allah dari surga bersama-sama dengan Hajar Aswad. Di atas batu itu Nabi Ibrahim AS berdiri disaat beliau membangun Kabah bersama sama puteranya Nabi Ismail AS. Dari zaman dahulu batu itu sangat terpelihara, dan sekarang ini sudah ditutup dengan kaca berbentuk kubah kecil. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim AS yang panjangnya 27 cm, lebarnya 14 cm dan dalamnya 10 cm masih nampak dan jelas dilihat orang.

Mereka pun terus menerus bekerja sambil mengucapkan doa, "Wahai Rabb kami, terimalah dari kami (amalan), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Sampai akhirnya tuntaslah pembangunan Baitullah itu. Ka'bah pun akhirnya berdiri di bumi Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar