Saat hijrah dari Mekkah ke Madinah, Rasulullah bersama sahabatnya, Abu
Bakar lari dan bersembunyi di Gua Tsur. Selama tiga malam keduanya
berada di sana demi menghindari kejaran kaum Quraisy.
Dari cerita yang disampaikan Sibel Eraslan dalam buku Fatimah Az-Zahra,
suatu malam seekor ular muncul dari celah bebatuan. Saat itu, Nabi
Muhammad SAW tengah tertidur di pangkuan Abu Bakar.
"Karena tidak tega membangunkan Rasulullah yang telah berhari-hari tidak
tidur dan sangat lelah sekali, ia menutup lubang ular itu dengan tumit
kakinya," kutip buku tersebut.
Namun ular berbisa tersebut malah mematuk kaki Abu Bakar. Abu Bakar
mencoba tenang dan berzikir sembari menahan sakit. Dia tidak mau
bergerak karena takut akan membangunkan Rasulullah.
"Sekuat apapun menahan sakit, ia tetap tidak mampu menahan air matanya
agar tidak berlinang. Rasulullah terbangun karena tetes air mata yang
mengenai wajah beliau," sambung penulis berkebangsaan Turki ini.
Dengan sigap Rasulullah membacakan doa untuk Abu Bakar sembari mengusap
luka bekas patukan ular tersebut. Dengan izin Allah, luka Abu bakar
segera lenyap dan tidak sakit lagi.
Dikisahkan juga, ular yang mematuk kaki Abu Bakar begitu menyesal dan
menderita karena yang dia gigit tak lain sahabat kesayangan Nabi seluruh
alam.
"Aku telah kalah oleh nafsuku sehingga sahabat terdekatnya menderita
kesakitan. Aku telah merobek kulitnya sampai terluka sehingga kedua
matanya berlinang air mata,"
Keluh ular tersebut. Dia pun berkata lagi,"Dalam tekanan perasaan dosa
ini aku merasa tidak kuat untuk hidup lebih lama lagi meski saat
mengenang dunia ini hal yang layak aku syukuri karena telah
berkesempatan melihat nabi seluruh alam," .
Akhirnya karena merasa amat berdosa, ular tersebut pun mengakhiri hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar