Translate

Rabu, 01 Juli 2015

Adab Berbuka Puasa

Sebagaimana kita telah maklumi bersama bahwa
apapun yang kita lakukan dan laksanakan, jika
mengikuti adab-adab yang dicontohkan oleh
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’. Maka
amalan yang kita lakukan itu adalah benar dan
tepat pelaksanaannya bernilai Ibadah dan
tentunya diberi ganjaran pahala oleh Allah
Subhanu wa Ta’ala’. Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam’ telah menuntun kita umatnya
beberapa adab atau tata cara yang kita teladani
ketika berbuka shaum/puasa diantaranya yaitu
A. Menyegerakan Berbuka Shaum/Puasa.
Disunnahkan kita menyegerakan berbuka
shaum,ketika waktu berbuka telah tiba, waktu
paling afdal ialah ketika matahari mulai terbenam
atau telah dikumandakan adzan maghrib.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
“Diriwayatkan dari Sahal bin Saad Radhiyallahu
Anhu “ Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam telah Bersabda. “Manusia
(ummat Islam) akan senantiasa berada di dalam
kebaikan selagi mereka senantiasa menyegerakan
berbuka shaum/puasa.” (H.R : Bukhari dan
Muslim)
Di dalam sebuah Hadist Qudsi, Allah Subhanahu
wa Ta’ala telah Berfirman :
“Sebaik-baik hamba-Ku menurut pandangan-Ku
ialah orang yang menyegerakan berbuka shaum/
puasa.” (H.R. Riwayat At-Tirmidzi).
B.Membaca Doa Ketika Berbuka
Berdoa ketika hendak berbuka shaum adalah
merupakan amalan yang istimewa di bulan
ramadhan kita disunatkan berdoa, karena di saat
berbuka shaum ini adalah saat yang tepat
(mustajab), karena Allahu Subhanahu wa Ta’ala
menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat
terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang
memohon segala harapannya kepada Allah
Subhanu wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
”Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu’Bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
: Ada tiga golongan yang tidak akan ditolak
Doanya, 1.Doa orang yang shaum/berpuasa
hingga berbuka,2.Doa Pemimpin yang berlaku
adil,3.Doa orang-orang teraniayah ‘ALLAH akan
mengangkat doa mereka ke atas awan dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :“Demi kemuliaan
dan keagungang-Ku,niscaya Aku akan menolong
engkau waktu dekat”. (H.R. At Tirmidzi).
Ketika berbuka shaum’ Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Salam menganjurkan kita umatnya
untuk berdoa yaitu :
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu , Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika Berbuka
Beliau membaca Do’a berikut ini ,
ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈَّﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠَّﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻷَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
DZAHABAZH ZHAAMA-U WABTALLATIL 'URUQU
WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH
“Telah hilanglah dahaga, telah basahlah
kerongkongan/ urat-urat, dan telah tetap
ganjaran/pahala, InysaALLAH”. (H.R. Shahih Abu
Dawud No. 2357,Nasa’i 1/66.Daruqutni Shahih
sanad Hasan. Hakim 1/422 Al Baihaqi 4/239).
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu , Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila Berbuka
shaum bacalah Do’a berikut ini ,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻭَﺳِﻌَﺖْ ﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﻥْ ﺗَﻐْﻔِﺮَ ﻟِﻲ
“ ALLAHUMMA INNI AS ALUKA BIRAHMATIKAL
LATI WASI’TA KULLA SYAI IN AN TAGHFIRALIL”
“Ya ALLAH’ Sesungguhnya aku memohon
Rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar
Engkau Mengampunkan aku.”(H.R Ibnu Majah).
Di samping doa-doa di atas, kita juga boleh
berdoa apa saja yang sesuai harapan kita karena
di antara waktu yang mustajab (makbul) untuk
berdoa adalah ketika berbuka shaum.
Doa berbuka shaum/ puasa, yang sering kita
dengarkan
Allahumma laka sumtu wa bika aamantu wa
‘alaa rizqika afthartu birahmatika ya
arhamarrahimin.
“Ya Allah, untuk-Mu kami shaum/berpuasa dan
dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya Allah,
terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui” (Lafadz doa ini terdapat dalam
sunan Daru Quthni 240, Ibnu Sunni dalam kitab
Amalul Yaumi Wal Lailah no 474 dan Thabrani).
C. Disunatkan Berbuka Dengan Ruthaab,Tamar
dan Air
Ruthaab adalah buah (kurma basah) yang masak
dan tidak dikeringkan. Ia lembut dan manis.
Demikian juga tamar adalah buah kurma yang
telah dikeringkan sebagaimana yang banyak
terjual di pasaran. Berbuka shaum dengan buah
ruthaab, tamar atau air merupakan sunnah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
Diriwayatkan Dari Anas Radhiyallahu Anhu ia
berkata ‘ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma
basah) sebelum shalat, kalau tidak ada maka
dengan tamar (kurma kering), kalau tidak ada
maka dengan meneguk air beberapa teguk. (H.R.
Abu Dawud dan Al-Hakiem)
Diriwayatkan dari Salman bin Amir, Bahwa
Sesungguhnya‘ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam telah Bersabda : Apabila salah seorang
diantara kamu shaum/puasa hendaklah berbuka
dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah
dengan air, sesungguhnya air itu bersih. (H.R.
Ahmad dan At-Tirmidzi)
D. Berbuka Shaum Sederhana.
Berbuka dengan cara sederhana dalam bulan
ramadhan sangat diajurkan karena disamping
mendapat ganjaran berlipat ganda juga memupuk
sikap dan melatih jiwa seorang muslim yang
bertaqwa demikian juga melatih kesabaran ketika
berbuka tidak berlebihan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Wahai Bani Adam! Pakailah pakaian kamu yang
indah setiap kali kamu ingin ke tempat ibadah
(mengerjakan shalat) dan makan minumlah serta
janganlah kamu melampau. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas.” (Q.S. Al-A’raaf : 31).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
“Anak adam itu tidak memenuhi suatu bekas
yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah
bagi anak adam itu beberapa suap yang dapat
meluruskan tulang belakangnya (memberi
kekuatan kepadanya). Sekiranya tidak mustahail
(boleh dilakukan), suaplah satu pertiga untuk
makanan, satu pertiga untuk minuman dan satu
pertiga untuk pernafasan.” (H.R. Riwayat At-
Tirmidzi).
E. Menyegerakan Shalat Maghrib.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu
menyegerakan shalat Maghrib setelah berbuka
shaum dengan ruthaab, tamar atau air. Ajaran
Islam adalah begitu mulia dan dan bijaksana,
dimana ketika usai berbuka dengan ruthaab
sekiranya makanan malam telah terhidang
disunnahkan makan malam terlebih dahulu
walaupun shalat telah didirikan. Setelah selesai
menikmati hidangan, bersegeralah mendirikan
shalat magrib, namun demikian tentunya stuasi
tidak dikondisikan dengan tiap saat dengan
makan malam terus menerus didahulukan dengan
tidak meyegerakan shalat magrib.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
“Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhui ia
berkata ‘telah Bersabda Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam “Apabila seseorang dihidangkan
makan malam maka utamakanlah makan
sebelum shalat magrib, Janganlah mendahulukan
shalat daripada makan malam itu (yang sudah
terhidang).”(H.R. Bukhari dan Muslim)
Menurut Imam Al-Nawawi : “Di dalam hadist
tersebut diatas dimakruhkan shalat apabila
terhidangnya makanan yang hendak dimakan
karena akan mengganggu hati dan menghilangkan
kesempurnaan khusyuk dalam mendirikan shalat
magrib.
F. Menyediakan Ifthar (berbuka) kepada yang
shaum
Dibulan ramadhan yang penuh Rahmat, sangat
dianjurkan mengadakan majlis berbuka shaum/
puasa untuk menyediakan dan memberikan Ifthar
(hidangan berbuka shaum) ,untuk menjamu
hidangan berbuka terutama kepada anak-anak
yatim piatu dan kaum dhuafa.Menyediakan
hidangan berbuka shaum adalah ganjaran pahala
yang begitu besar, semakin banyak orang yang di
beri ifthar semakin berlipat juga pahalanya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk
berbuka) orang-orang yang berpuasa maka
baginya pahala seperti orang yang berpuasa
tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari
Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar