Translate

Jumat, 10 Juli 2015

Meraih Sabar Tanpa Batas Di Bulan Ramadhan

Tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Ia selalu berlumur dosa. Namun demikian Allah dengan sifatnya Al-Ghafur, yang artinya Yang Maha Pengampun, senantiasa mengampuni segala dosa hambaNya yang memohon ampun dan menyadari dosa-dosanya.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan. Karena itu dosa manusia banyak diampuni di bulan ini. Bahkan bulan Ramadhan juga merupakan bulan kesabaran yang sudah pasti surga jaminan pahalanya,Amalan puasa akan dilipatgandakan oleh Allah Swt hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan.Kenapa bisa demikian? Ibnu Rajab Al Hambali –semoga Allah merahmati beliau- mengatakan,”Karena puasa adalah bagian dari kesabaran”. Mengenai ganjaran orang yang bersabar, sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Az-Zumar/39:10
 Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.”(QS. Az Zumar: 10)



Dijelaskan dalam beberapa hadist, Puasa Ramadhan merupakan perisai atau benteng serta penghalang dari dosa dan kemaksiatan, serta pelindung dari neraka. Namun demikian, puasa yang dimaksud bukanlah sekedar menahan lapar dan dahaga di bulan Ramadhan. Atau bahkan ingin pamer, mendapatkan sanjungan dari orang lain, mengikuti adat atau mengikuti niat orang banyak. Tetapi puasa yang dimaksud adalah semata-mata meluruskan niat untuk ibadah kepada Allah dan mengharapkan ridho serta pahala dariNya.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist Al-Bukhari dan Muslim, yang artinya sebagai berikut :
“Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.”
Alangkah baiknya bila seseorang yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan ditambah dengan amalan shalat malam, maka ia akan kembali suci seperti layaknya seorang bayi yang baru dilahirkan. Dan Rasullullah SAW-pun bersabda, yang artinya:
Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya menyunnahkan bagi kalian shalat malamnya. Maka barang siapa melaksanakan ibadah puasa dan shalat malamnya karena iman dank arena ingin mendapatkan pahala, niscaya dia keluar dari dosa-dosanya sebagaimana saat dia dilahirkan oleh ibundanya.” 

Sabar itu ada tiga macam yaitu (1) sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, (2) sabar dalam meninggalkan yang haram dan (3) sabar dalam menghadapi takdir yang terasa menyakitkan. Ketiga macam bentuk sabar ini, semuanya terdapat dalam amalan puasa. Dalam puasa tentu saja ada bentuk melakukan ketaatan dan menjauhi hal-hal yang diharamkan.
Juga dalam puasa seseorang berusaha bersabar dari hal-hal yang menyakitkan seperti menahan diri dari rasa lapar, dahaga, dan lemahnya badan. Maka, kita dapat meraih pahala yang tak terhingga jika kita mampu untuk bersabar dalam segala hal.

Bila seorang muslim telah melakukan hal yang demikian di bulan Ramadhan, ini sama halnya ia menjaga waktu siangnya dengan puasa, menjaga waktu malamnya dengan shalat tarawih ditambah shalat malam, semata-mata untuk mendapat ridho Allah SWT. Puasa adalah sarana memperbanyak sabar. Sedangkan sabar sendiri adalah bagian dari iman. Dengan berpuasa manusia akan sabar menahan lapar dan dahaga dari shubuh hingga menjelang maghrib.
Lantas mengapa puasa termasuk sebagian dari sabar? Justru sabar inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain, seperti hewan dalam hal nafsu syahwat. Dengan sabar, manusia akan meninggalkan segala perbuatan yang berbau nafsu syahwat. Arti sabar sendiri mengandung dua makna, yaitu makna positif yang artinya selalu menjalankan perintah Allah, dan makna preventif, yang artinya mencegah atau berusaha menghindari perbuatan jahat yang penuh angkara murka.
Dengan sabar, diharapkan setiap muslim akan senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, sehingga terhindar dari sifat keangkaramurkaan, meski dalam kondisi sedang menghadapi cobaan dari-Nya. Dan sabar memang tiada batasnya. Hanya orang-orang yang sabar dan senantiasa berimanlah yang mampu menghadapi cobaan yang datangnya bertubi-tubi. Puasa Ramadhan adalah ujian kesabaran, dimana setiap muslim diuji kemampuannya untuk tidak sekedar mengikuti hawa nafsunya, minimal ia mampu menahan lapar dan dahaga mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Dan sudah pasti dengan berpuasa, setiap muslim akan dapat mengambil hikmah dari ibadah yang telah dijalankannya.
Dengan demikian ada beberapa nilai yang terkandung dalam puasa, diantaranya:
1. Nilai spiritual: adalah sebuah kesadaran bahwa setiap umat muslim selalu dekat dengan Allah SWT, sehingga ia merasa dirinya benar-benar dalam pengawasan-Nya.
2. Nilai moral: adalah sebuah kesadaran untuk selalu berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang tidak baik.
3. Nilai sosial: adalah kesadaran untuk membantu sesama yang membutuhkan melalui shadaqah, infaq, atau zakat baik dalam keadaan sempit atau longgar.
Lalu apa makna puasa dibalik menjaga kesabaran? Dengan menjaga kesabaran di bulan Ramadhan, tentunya akan tergerak untuk menjaga amanah dalam menjalankan ibadah puasa. Sudah barang tentu puasa yang dengan penuh sabar, iman dan menjaga amanah-lah yang benar-benar diridhoi Allah. Dan yang dimaksud dengan puasa untuk menjaga amanah, dibedakan dalam dua hal, yaitu: menjaga makanan dan menjaga pakaian.
Makanan bagaimana yang sebaiknya di makan saat berbuka puasa? Tentunya makanan yang halal, aman dan proporsional, dengan kata lain ketika menyantap hidangan berbuka tidak yang berlebih-lebihan tetapi menyehatkan, mengandung gizi seimbang dan aman untuk dikonsumsi. Tidak mengandung bahan yang membahayan, juga tidak mengandung bahan yang menimbulkan penyakit.
Sedangkan menjaga pakaian, tentunya ketika menjalankan Ibadah puasa, sebagai umat muslim sebaiknya menunjukkan identitas kemuslimannya, terutama dengan menutup aurat dan menjauhkan dari pandangan maksiat.
Demikian juga tidak memakai perhiasan yang terlalu mencolok, agar tidak menimbulkan fitnah yang membatalkan puasa. Puasa Ramadhan selain menahan lapar dan dahaga, dapat juga diartikan puasa mulut, puasa pandangan, dan puasa seluruh anggota badan.
Lantas, apa saja yang bisa dilakukan sembari mengisi waktu berpuasa? Meski seluruh anggota badan diwajibkan berpuasa, namun tidak dianjurkan bagi setiap muslim untuk tidur sepanjang hari. Alangkah baiknya bila ia mampu mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang bermanfaat, tentunya dengan harapan mendapatkan ridho dari-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar