Translate

Kamis, 02 Juli 2015

Ramadhan Bulan Qur'an

Bulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur`an.
Pada bulan inilah Al-Qur`an diturunkan oleh Allah,
sebagaimana dalam firman-Nya :
“bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang
haq dan yang bathil).” [Al-Baqarah : 185]
***
Di antara amal ibadah yang sangat ditekankan
untuk diperbanyak pada bulan Ramadhan adalah
membaca (tilawah) Al-Qur`anul Karim. Banyak
sekali hadits-hadits Nabi yang menyebutkan
tentang keutamaan membaca Al-Qur`an. Di
antaranya :
1. Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili : Saya
mendengar Rasulullah bersabda :
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-
Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak
sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang
rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
Nabi memerintahkan untuk membaca Al-Qur`an
dengan bentuk perintah yang bersifat mutlak.
Sehingga membaca Al-Qur`an diperintahkan pada
setiap waktu dan setiap kesempatan. Lebih
ditekankan lagi pada bulan Ramadhan. Nanti
pada hari Kiamat, Allah akan menjadikan pahala
membaca Al-Qur`an sebagai sesuatu yang berdiri
sendiri, datang memberikan syafa’at dengan
seizin Allah kepada orang yang rajin
membacanya.
2. Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili : Saya
mendengar Rasulullah bersabda :
“Bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-
Baqarah dan Surat Ali ‘Imran. Karena keduanya
akan datang pada hari Kiamat seakan-akan
keduanya dua awan besar atau dua kelompok
besar dari burung yang akan membela orang-
orang yang senantiasa rajin membacanya.
Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena
sesungguhnya mengambilnya adalah barakah,
meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak
akan mampu menghadapinya. [HR. Muslim 804]
3. Dari shahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-
Kilabi berkata : saya mendengar Rasulullah
bersabda :
“Akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat
kelak dan orang yang rajin membacanya dan
senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling
depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali
‘Imran, keduanya akan membela orang-orang
yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 805]
Pada hadits ini Rasulullah memberitakan bahwa
surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imran akan membela
orang-orang yang rajin membacanya. Namun
Rasulullah mempersyaratkan dalam hadits ini
dengan dua hal, yaitu :
- Membaca Al-Qur`an, dan
- Beramal dengannya.
Nabi bersabda :
“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang
membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang
membantahmu.” [HR. Muslim]
Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tujuan
terpenting diturunkannya Al-Qur`an adalah untuk
diamalkan. Hal ini diperkuat oleh firman Allah
subhanahu wata’ala :
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka
mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran.” [Shad : 29]
“supaya mereka mentadabburi”, yakni agar
mereka berupaya memahami makna-maknanya
dan beramal dengannya. Tidak mungkin bisa
beramal dengannya kecuali setelah tadabbur.
Dengan tadabbur akan menghasilkan ilmu,
sedangkan amal merupakan buah dari ilmu.
Jadi inilah tujuan diturunkannya Al-Qur`an :
- untuk dibaca dan ditadabburi maknanya
- diimani segala beritanya
- diamalkan segala hukumnya
- direalisasikan segala perintahnya
- dijauhi segala larangannya
4. Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan berkata,
bahwa Rasulullah bersabda :
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-
Qur`an dan mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]
Orang yang terbaik adalah yang terkumpul
padanya dua sifat tersebut, yaitu : mempelajari
Al-Qur`an dan mengajarkannya. Ia mempelajari
Al-Qur`an dari gurunya, kemudian ia mengajarkan
Al-Qur`an tersebut kepada orang lain.
Mempelajari dan mengajarkannya di sini
mencakup mempelajari dan mengajarkan lafazh-
lafazh Al-Qur`an; dan mencakup juga mempelajari
dan mengajarkan makna-makna Al-Qur`an.
5. Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah berkata, bahwa
Rasulullah bersabda :
“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir
membacanya, dia bersama para malaikat yang
mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an
namun dia tidak tepat dalam membacanya dan
mengalami kesulitan, maka baginya dua
pahala.” [Al-Bukhari 4937, Muslim 244]
Orang yang mahir membaca Al-Qur`an adalah
orang yang bagus dan tepat bacaannya.
Adapun orang yang tidak tepat dalam
membacanya dan mengalami kesulitan, maka
baginya dua pahala : pertama, pahala tilawah,
dan kedua, pahala atas kecapaian dan kesulitan
yang ia alami.
6. Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari berkata,
bahwa Rasulullah bersabda :
“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca
Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah :
aromanya wangi dan rasanya enak.
Perumpamaan seorang mu`min yang tidak
membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr
(kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya
manis.
Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin
membaca Al-Qur`an adalah seperti buah
Raihanah : aromanya wangi namun rasanya
pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq
yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah
seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma
dan rasanya pun pahit.” [Al-Bukhari 5427, Muslim
797]
Seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an
adalah seperti buah Al-Atrujah, yaitu buah yang
aromanya wangi dan rasanya enak. Karena
seorang mu`min itu jiwanya bagus, qalbunya juga
baik, dan ia bisa memberikan kebaikan kepada
orang lain. Duduk bersamanya terdapat kebaikan.
Maka seorang mu`min yang rajin membaca Al-
Qur`an adalah baik seluruhnya, baik pada dzatnya
dan baik untuk orang lain. Dia seperti buah Al-
Atrujah, aromanya wangi dan harum, rasanya pun
enak dan lezat.
Inilah jenis-jenis manusia terkait dengan Al-
Qur`an. Maka hendaknya engkau berusaha agar
menjadi orang mu`min yang rajin membaca Al-
Qur`an dengan sebenar-benar bacaan, sehingga
engkau seperti buah Al-Atrujah, aromanya wangi,
rasanya pun enak.
7. Dari shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab, bahwa
Nabi bersabda :
“Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini
mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum
yang lainnya.” [HR. Muslim 269]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar