Percayakah Anda adanya sungai di dalam laut? Tentu, kebanyakan orang
berpikir itu adalah suatu hal yang tidak mungkin. Karena pada dasarnya
sungai itu airnya tawar, sedangkan laut airnya asin. Jadi, apakah
mungkin keduanya bisa ada dalam satu tempat, namun tak bercampur? Nah,
inilah salah satu bukti kebesaran Allah SWT, yang telah Dia beritahukan
dalam kitab suci umat Islam.
Jika kita lahir di zaman kuno, saat belum ada peralatan “Deep Sea
Diving”, kita takkan pernah tahu jika di dalam laut ada sungai tawar
yang sama mengalir tapi terpisah seperti ada dinding penghalang.
Mr. Jacques Yves Costeau, seorang ahli oceanografer dan ahli selam
terkemuka dari Perancis, yang dikenal sebagai orang yang sepanjang
hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan
membuat filem dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk
ditonton di seluruh dunia, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah
laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar segar yang
sangat nikmat rasanya karena tidak bercampur/ tidak melebur dengan air
laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran
yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memusingkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk
mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah
lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau
khayalan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian
tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan
tentang fenomena ganjil tersebut.
Hingga akhirnya ia menemukan jawaban dari apa yang ia cari tersebut
di salah seorang professor Muslim. Profesor itu teringat pada ayat
al-Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang
sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal
bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.” Artinya,
“Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak
boleh ditembus.”
Kemudian dibacakan surat al-Furqan ayat 53, “Dan Dialah yang
membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar
dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding
dan batas yang menghalangi.”
Hal ini membuktikan kebenaran dari ayat al-Quran tentang janji Allah
yang akan menampakkan keindahan ciptaannya. “Akan Kami perlihatkan
secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap
penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada
mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan
engkau itu menyaksikan segala sesuatu,” (QS. Fushshilat: 53).
Subhanallah, lagi-lagi Allah telah menunjukkan kebenaran ciptaan-Nya
kepada kita, selaku makhluk-Nya. Dan hal ini membuktikan kebenaran
al-Quran bahwa apa yang terisi di dalamnya bukanlah karangan dari Nabi
Muhammad SAW semata, tetapi mutlak dari Allah SWT. Masihkah kita
meragukan akan hal itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar