Translate

Jumat, 03 Juli 2015

Sumber Kesombongan Diri

Sombong Sebagaimana didefinisikan Rasulullah
Sallallahu 'alaihi Wasallam :
adalah "melecehkan orang lain dan menolak
kebenaran" (HR Muslim dan Tirmidzi).
Bila penyakit ini telah mewabah dan menjangkit
manusia,
maka tidak ada lagi penghormatan dan sopan
santun, kebenaran menjadi barang mainan. Lebih
jauh, penyakit ini akan memunculkan sikap
kezaliman, kemarahan, terorisme, permusuhan
dan pelanggaran hak.
Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali
orang yang menganggap
dirinya besar dan tidak akan menganggap dirinya
besar kecuali orang yang meyakini memiliki sifat
kesempurnaan.
Di antara sumber kesombongan adalah sebagai
berikut:
Pertama:
NASAB KETURUNAN. Orang yang punya nasab
keturunan yang tinggi
menganggap hinaorang yang tidak memiliki nasab
tersebut, sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan
amalnya. Kadang sebagian mereka
menyombongkan diri lalu menganggap orang lain
sebagai pengikut dan budaknya, sehingga ia
enggan bergaul dan duduk bersama mereka.
Rasulullah bersabda "Hendaklah orang
meninggalkan kebanggan terhadap nenek moyang
mereka yang telah menjadi batu bara di
neraka."(HR. Abu Daud)
Kedua:
HARTA KEKAYAAN. Hal ini biasanya terjadi
dikalangan para raja, pemimpin,
para konglomerat, pengusaha, tuan tanah, dan
para pejabat negara serta keluarga mereka.
Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya
sehingga merendahkan dan melecehkan orang
lain. Orang-orang semacam ini bila tidak
bertaubat akan berakhir seperti Qorun yang
ditelan bumi karena kesombongan terhadap
hartanya.
Ketiga:
ILMU PENGETAHUAN. Demikian cepatnya
kesombongan menjangkiti para ulama (kaum
intelektual) sehingga seorang berilmu
pengetahuan mudah merasa tinggi dengan ilmu
pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara
manusia.
Ia memandang dirinya lebih tinggi dan lebih mulia
disisi Allah ketimbang yang lainnya. Hal demikian
bisa terjadi karena ilmu yang didapat lebih
berorientasi pada duniawi semata, tanpa dilandasi
keikhlasan dan pensucian jiwa dalam
menuntutnya. Sebab ilmu yang didapat dengan
ikhlas karena Allah dan hati yang jujur akan
melahirkan sikap tawadhu' dan rasa takut kepada
Allah.
Keempat:
AMAL dan IBADAH. Orang-orang yang zuhud dan
para ahli ibadah tidak terlepas pula dari nistanya
kesombongan, kepongahan dan tindakan
melecehkan orang lain. Dengan amal dan
ibadahnya ia merasa yakin akan selamat,
sementara orang lain akan binasa.
Sabda Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam :
"Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat
kejahatan bila ia merendahkan saudaranya
sesama muslim" (HR. Muslim)
Kelima:
KECANTIKAN/KETAMPANAN. Kecantikan atau
ketampanan seseorang bisa meyebabkan dirinya
sombong dengan cara merendahkan dan
menyebut-nyebut keburukan rupa orang lain.
Dengan definisi yang disebutkan oleh Rasulullah
Sallallahu 'alaihi Wasallam itu, tentulah banyak
keburukan yang terdapat di dalam sifat sombong
(takabbur), sehingga wajar jika kemudian
kesombongan menjadi penghalang masuk surga,
sebagaimana dalam hadits shahih :
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam:
" Tidak akan masuk surga orang yang di dalam
hatinya ada kesombongan
sebesar dzarrah ". (HR.Muslim)
Hal itu disebabkan karena kesombongan
menghalangi hamba dari semua akhlaq yang
seharusnya disandang oleh orang mu'min,
sedangkan akhlaq-akhlaq itu adalah pintu surga,
dan kesombongan penutup pintu-pintunya.
Sebab, seseorang tidak bisa mencintai kaum
mu'minin sebagaimana ia mencinta diri sendiri
bila di dalam hatinya masih ada kesombongan,
begitu juga dengan perbuatan-perbuatan lainnya
yang muaranya adalah karena adanya
kesombongan dalam hatinya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar