JIN dan manusia memiliki perbedaan derajat. Manusia lebih tinggi
derajatnya dari pada jin. Karena itulah sebenarnya jin sangat takut pada
manusia. Namun karena jin berhasil menakut-nakuti manusia maka manusia
menjadi takut pada jin. Sebagai seorang muslim seharusnya kita tidak
boleh takut sama jin, tetapi kita pun tidak menantang jin, namun jika
jin mengganggu manusia sudah sewajarnya manusia untuk melawannya.
“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang
menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik
Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman,” (QS. Ali Imran
3:175).
Mujahid berkata: “Syaithan itu sebenarnya sangat takut oleh salah
seorang dari kalian (manusia). Oleh karena itu, apabila kamu
mendapatinya, janganlah takut karena kalau takut, ia akan menunggangi
kalian (mengganggu), akan tetapi kerasi (kasarilah), pasti ia akan
pergi,” (Riwayat Ibn Abi Dunya).
“Mujahid berkata: ‘Sesungguhnya setan dan jin kafir itu takut oleh
kalian sebagaimana kalian takut oleh mereka,” (Riwayat Ibnu Abi Dunya).
“Imam Mujahid berkata: ‘Suatu malam ketika saya sedang melaksanakan
shalat, tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan saya.
Lalu saya desak dia untuk ditangkap. Akan tetapi ia bangun dan lompat
ke belakang dinding sehingga saya mendengar jatuhnya. Setelah itu, ia
tidak penah datang lagi,” (Riwayat Ibnu Abi Dunya).
Tertawa dan Menangisnya Jin
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa setan akan tertawa ketika
seseorang menguap dengan mengeluarkan suara misalnya; “euuuay” atau
“haaaa”. Hadits bahwa setan tertawa adalah:
“Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda: “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci nguap.
Apabila seseorang bersin lalu mengucapkan al-hamdulillah, maka muslim
yang mendengarnya harus mendoakannya. Adapun menguap datangnya dari
setan, karenanya tahanlah sedapat mungkin. Apabila ia menguap terus
keluar suara ‘haaa’, maka setan akan tertawa,” (HR. Bukhari dan
lainnya).
Sementara setan akan menangis ketika seseorang membaca surat
as-Sajdah dan ketika sampai pada ayat sajdahnya yakni ayat yang ke-15,
ia melaksanakan Sujud Sajdah. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam sebuah
hadits.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila anak Adam
membaca surat as-Sajdah kemudian ia sujud sajdah (ketika membaca ayat
sajdahnya ayat ke-15), maka setan akan pergi menangis sambil berkata:
‘Aduh celaka dan sialnya nasibku’ Bani Adam diperintah sujud, maka
kemudian dia sujud maka baginya syurga, sedangkan aku ketika diperintah
sujud aku menolak maka bagiku neraka,” (HR. Muslim). [akhirzaman]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar